Annyeong ^^ sebenarnya pengen banget bisa bikin ff sendiri , tapi tugas kuliah numpuk jadi Cuma bias COPY dari teman aku ,, ada beberapa adegan yang aku edit yahh J moga lebih seru dehh nue baca ff.a .. happy reading :D
That Night
Posted by: @_nonakang
Main cast : kyuhyun , shin hye ri , Lee Donghae, Lee Hyukjae, super junior
In: Fan Fiction
Dengan kasarnya Hyeri membanting pintu depan rumahnya dan pergi meninggalkan suami dan anak semata wayangnya, Cho Kyuhyun dan Cho Hyukmin.
“cih, wanita itu tetap saja keras kepala. Entah kenapa aku tetap mencintainya” desis Kyuhyun.
“appa, eomma kemana?”
Sebuah tangan kecil menarik celana piyama hijau Kyuhyun dan bertanya dengan wajah polosnya. Kyuhyun mengacak rambutnya kesal dan berusaha meredam emosinya sendiri. Setelah beberapa saat berusaha menenangkan diri, akhirnya Kyuhyun membungkukkan badannya, tepatnya berjongkok, dihadapan anak kecil itu dan mengacak rambut anak itu dengan gemasnya dan tersenyum.
“eomma pergi sebentar, ada yang harus eommamu kerjakan sayang. Malam ini tidur sama appa dulu ya” ujar Kyuhyun berusaha member pengertian kepada anaknya itu, Cho Hyukmin.
Hyukmin cemberut tahu kenyataan malam ini dia tidak bisa tidur bersama eommanya. Kyuhyun hanya tersenyum miris dan menggendong Hyukmin.
“ayo kita nonton naruto lagi~”
Kyuhyun berjalan ke depan TV dan duduk dengan Hyukmin disampingnya.
‘mianhaeyo. Bukan maksudku menyakitimu. Aku kira selama ini kau sudah mengerti hubunganku dengan dia’ batin Kyuhyun.
-Hyeri Prov-
“aaiishh.. Tidak bisakah seminggu saja dia tidak bermain bersama yeojaitu!? Dia kira aku tidak tahu apa? Let’s see Cho Kyuhyun. I can do it, too”
urin gyumodo choego
seugeildo choego
mwodeunji choegoga animyeon andwae
syupeojinieoneun wollae maen jaman ppajin ireumhamyeo himsen dori syupeomaen
kurogoh telp genggam-ku yang berbunyi itu dari Arabella Ramsay pink-ku dan membaca layar touchscreen tersebut.
From: dongdong
Ne, aku sedang di dorm. Ada apa? Jika ingin main kesini langsung ke lantai 12 saja. Dibawah kosong, mereka pergi entah kemana.
Aku tersenyum kecil membaca pesan tersebut.
Dongdong? His nickname from me. I can’t call him Donghae because…yeah, I have some accident (?) with him in the past. You know, like ex-boyfriend maybe. Or I should call ‘ex-fiancee’?
Sudahlah, jika kupikirkan lagi aku pasti akan semakin gila dan membuat kenangan yang sudah terkubur itu bangkit kembali. Membayangkannya saja aku sudah tidak sanggup.
Aku melajukan mobil putihku pelan kearah basement, melewati beberapa ELF yang masih setia menunggu entah kedatangan siapa, maksudku, dari semua member Super Junior. Aku membuka kaca mobilku sedikit dan tersenyum kearah gadis-gadis itu.
“kalian ada yang mau menitipkan sesuatu? Aku mau mampir sebentar diatas” ujarku ramah menyapa mereka dan tidak lupa tersenyum lebar. Jika tidak ada mereka, mungkin aku sudah mati dibash oleh ELF luar yang kurasa sangat ganas. Untung mereka merahasiakan pernikahanku dengan Kyuhyun.
“bisakah eonni menyuruh oppadeul memberi tanda tangan di album ini?” gadis kecil dengan dress biru langit dan cardigan putih menyodorkanku sebuah 5jib dengan cover Siwon. Omona, gadis sekecil dia malah mendapatkan cover nista ini? Aku memutuskan keluar dari mobilku dan bertanya kepada gadis kecil itu.
“gadis cantik, kenapa kau memilih cover Siwon oppa?”
“aku sebenarnya tidak mau eonni, tapi saat aku ke toko kaset yang lain sudah habis dan tersisa cover Siwon oppa. Tapi tidak apa-apa kok, yang penting aku sudah berusaha mewujudkan mimpi Leeteuk oppa” gadis kecil itu tersenyum riang.
“bagaimana kalau aku akan memberimu album baru dengan tanda tangan 10 member Suju tetapi milikmu ini untukku, bagaimana?” tawarku. Aku tidak ingin gadis kecil yang entah berapa umurnya ini ternodai karena setiap saat melihat Siwon yang argh, terlalu membangkitkan nafsu wanita.
“jinjja?” mata gadis itu membulat.
“ne, namamu siapa? Nanti albumnya akan aku titipkan dengan satpam itu ya, kau tinggal menyebutkan namamu, jadi kamu bebas mau mengambilnya kapan. Kamu suka dengan siapa?”
“Lee Hara. Aku suka sama Kyuhyun oppa, tapi eonni jangan marah ya” gadis itu menundukkan kepalanya terlihat takut kepadaku. Aku hanya tertawa dan mengacak rambutnya.
“gwenchanayo. Yang lain mau nitip apa?” ujarku memandang gadis-gadis yang sepertinya sudah SMA itu.
“tidak eonni, kami hanya ingin menunggu para member Suju yang tadi keluar dan mengucapkan selamat malam” ujar salah satu dari mereka.
“baiklah, aku pamit dulu ya. Annyeong”
“annyeong eonni” teriak mereka bersamaan dan akupun memasuki mobilku, menaruh 5jib itu ditasku bersama dengan telp genggam ku yang kukeluarkan tadi, dan melajukan mobilku ke basement memarkirkannya ditempat dekat lift.
***
Aku memasuki dorm lantai 12 yang sepi ditinggalkan penghuninya itu. Kubuka kamar Donghae dan melihat dia sedang menyandarkan kepalanya dikepala ranjangnya sambil memainkan laptop yang bertengger dipahanya.
“sudah kubilang berapa kali, tidak baik menaruh laptop dipahamu tuan Lee”
Dia mendongakkan kepalanya dari laptop dan memandangiku dengan mata teduhnya. Oh God. Jangan sampai aku kehilangan kesadaranku disaat aku hanya berdua seperti ini bersamanya.
“baiklah nyonya CHO” aku tersenyum miris mendengar kata Cho yang ditekankannya dan ditinggikannya entah berapa oktaf.
Dia menutup laptop applenya dan menaruhnya di meja yang sudah agak penuh dengan tumpukan buku tersebut.
“ada urusan apa seorang istri Cho Kyuhyun datang malam-malam kesini?” sindirnya lagi.
“aku sedang tidak ingin mendengar namanya Lee Donghae sayang. Jadi tolong jangan sebut namanya”
Aku melemparkan tasku tepat di kasurnya dan mulai membongkar isi tasku, mengeluarkan berbagai macam pembersih make-up dan semacamnya. Dan tololnya aku lupa membawa piyamaku.
Aku mengambil telp genggam-ku dan mengirim sms kepada Hyori, bertanya apakah dia punya simpanan piyama atau tidak di dorm. Dan balasannya singkat, tidak.
aku melirik sejenak kearah Donghae yang ternyata sejak daritadi memperhatikanku mengeluarkan perlengkapan perangku sebelum tidur.
“dong, punya piyama gak? Yang kecil. Aku lupa membawanya.” Jelasku. Tidak lucu kalau semalaman aku berkutat dengan oversized check smock dress ini.
“kau ingin menginap disini? Sepertinya aku masih menyimpan piyamamu yang dulu. Semoga masih cukup, lagipula badanmu tidak terlihat gemukan” ujarnya sambil berjalan menuju walking clothes-nya.
“hmmm. Aku akan membersihkan mukaku sebentar”
Kembalinya aku dari kamar mandi, sebuah piyama sudah terlipat manis dikasurnya. Warna biru langit dengan gambar snoopy. Langsung saja kuambil dan mengganti oversized check smock dress-ku dengan piyama tersebut. Tentu saja di kamar mandi. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk menimpaku. Tidak lucu kan aku sedang ganti baju dan dipergoki member Suju lainnya, di kamar Hae lagi. Otak mereka kan sama rata mesumnya.
Setelah mengganti bajuku, disaat yang bersamaan Hae memasuki kamar dengan dua cangkir entah itu apa ditangannya.
“minumlah. Coklat hangat” ujarnya sambil menyodorkan satu cangkir kepadaku.
Aku meneguknya pelan dan duduk dipinggir kasur putihnya. Setelah menghabiskan hampir separuh isi gelas tersebut, aku menaruhnya di meja tempat Hae menaruh laptopnya. Kemudian membaringkan tubuhku yang rasanya tambah remuk akibat amarahku kepada Kyuhyun tadi. Aku memejamkan mataku sambil merasakan Hae yang juga berbaring disampingku. Biarlah, toh yang lain tidak melihat.
“mereka hanya bersahabat. Jangan diambil hati” ujar Hae membuka pembicaraan. Oh God, bagaimana dia bisa tahu apa yang menjadi masalahku sekarang? Jangan bilang dia masih bisa membaca pikiranku. Buang saja aku ke jurang.
-Hyeri prov end-
***
Kyuhyun yang sedang menyiapkan susu untuk Hyukmin heran tiba-tiba Eunhyuk kakak iparnya itu datang ke rumahnya. Dan langsung menghampiri kyuhyun yang sedang berada di dapur itu,
Baru saja selangkah Kyuhyun ingin meninggalkan dapur dan mengajak Eunhyuk ke ruang tamu, langkahnya dihentikan lagi dengan nada dingin dari Eunhyuk, kakak iparnya.
Kyuhyun terdiam dan akhirnya menyerah,
“kalau sampai kudengar adikku ngambek dan kabur lagi seperti ini, akan kupotong kakimu agar tidak bertemu Victoria lagi. Kau tidak sadar sudah punya istri dan anak? Aku tahu itu bukan anak kandungmu, tapi itu keputusan kalian kan mengangkat Hyukmin menjadi anak kalian. Kau tidak kasihan melihat Hyukmin melihat Hyeri murka seperti tadi?
“ne, maafkan aku. Aku yang salah hyung. Aku hanya bersahabat dengan Victoria”
“iya aku tahu itu. Tapi pikirkan juga perasaan istrimu”
“ne hyung”
Kyuhyun-pun meninggalkan dapur dengan langkah gontai dan pikiran dipenuhi dengan rasa bersalah.
***
-Hyeri Prov-
“b, bagaimana kau bisa tahu?”
“haha, apa sih problem kalian berdua. Pasti tidak jauh-jauh dari seorang Victoria. Aku mengenal kalian sudah lama Hyesun-a”
Aku tersenyum dengan mata terpejam lagi, membalikkan tubuhku agar memunggunginya.
“kau tahu? Terkadang aku merindukan saat-saat seperti ini. Menghabiskan malam dengan bercerita kepadamu. Dan aku merindukan pelukan dan ciumanmu itu haha”
Ya Tuhan, apa maksud perkataanku tadi. Oh God, mulutku ini.
“tidak kusangka kau mengakuinya juga Kang Hyesun”
Kurasakan lengan kekarnya sudah berhasil meraup tubuhku dipelukannya. Tangannya melingkar manis di perutku. Napasnya kurasakan menderu ditelingaku, membuat tubuhku seperti dialiri listrik seketika.
“aku juga merindukanmu sayang” desahnya berbisik tepat di telingaku dan setelah itu bibirnya mendarat di pipiku. Dia membalik tubuhku hingga akhirnya aku berada tepat dibawahnya. Matanya yang teduh memandangku, semakin dekat, dan mendekat, hingga akhirnya bibirnya menyentuh bibirku.
Oh God, tolong aku. Ciumannya ini, seumur hidup tidak pernah bisa aku tolak. Deru napas beratnya terdengar hingga ke telingaku membuat tanganku refleks menekan kepalanya agar menciumiku lebih dalam. Ya Tuhan maafkan aku, aku rindu cumbuannya ini. Untuk sekali ini saja biarkan aku kembali merasakan bibir hangatnya ini. Kaki kami sudah tidak diam lagi, seperti saling menendang dan gesekan dari tubuh kekarnya itu membuat atasan piyamaku terangkat sedikit, membuat kulit perutku bersentuhan dengan kulitnya yang kaosnya bernasib sama dengan piyamaku.
Entah berapa lama aku hanyut dan terbuai dengan ciuman seorang Lee Donghae yang memabukkan hingga akhirnya aku sadar, aku punya Cho Kyuhyun, suamiku yang sedang menungguku di rumah dan membuatku mendorong tubuhnya menjauh dariku.
“maaf, aku tidak bisa” ujarku singkat dan mengambil cardigan sock brown dari tasku. Memakainya dan mencari kunci mobilku.
“setidaknya jika kau kacau seperti tadi lagi, aku bisa menemanimu Kang Hyesun” ujar Hae pelan, sepertinya masih mengendalikan nafsunya.
“thanks. But not for that kiss. Too deep and so dangerous to us”
Dia hanya terkekeh pelan dan akupun meninggalkan dorm itu, pulang menuju rumah tersayangku.
***
“jika kau tidak nyaman, segera pindah oke? Aku kira kau akan menginap bersama ikan mokpo itu dan mengenang masa lalu kalian” ujar Hyuk oppa. Aku hanya menanggapinya dengan tersenyum kecil.
“hampir. Sudahlah, kalian tidur saja. Aku tidak apa-apa. Setidaknya aku masih nyaman tidur di sofa ini, bukannya tidur di teras depan haha”
“besok akan kita bicarakan bersama dengan suamimu itu” ujar Hyuk oppa dan berlalu meninggalkanku sendirian di sofa depan TV malam ini. Biarlah, daripada aku harus menganggu tidur anak dan suamiku dengan menyuruh mereka membukakan pintu kamar yang sudah mereka kunci itu. Mungkin hukumanku ini.
Hehe,, gimana , gimana ?? puas kah dengan ceritanya ?
Comment yahh J
Annyeong ^^ sebenarnya pengen banget bisa bikin ff sendiri , tapi tugas kuliah numpuk jadi Cuma bias COPY dari teman aku ,, ada beberapa adegan yang aku edit yahh J moga lebih seru dehh nue baca ff.a .. happy reading :D
That Night
Posted by: @_nonakang
Main cast : kyuhyun , shin hye ri , Lee Donghae, Lee Hyukjae, super junior
In: Fan Fiction
Dengan kasarnya Hyeri membanting pintu depan rumahnya dan pergi meninggalkan suami dan anak semata wayangnya, Cho Kyuhyun dan Cho Hyukmin.
“cih, wanita itu tetap saja keras kepala. Entah kenapa aku tetap mencintainya” desis Kyuhyun.
“appa, eomma kemana?”
Sebuah tangan kecil menarik celana piyama hijau Kyuhyun dan bertanya dengan wajah polosnya. Kyuhyun mengacak rambutnya kesal dan berusaha meredam emosinya sendiri. Setelah beberapa saat berusaha menenangkan diri, akhirnya Kyuhyun membungkukkan badannya, tepatnya berjongkok, dihadapan anak kecil itu dan mengacak rambut anak itu dengan gemasnya dan tersenyum.
“eomma pergi sebentar, ada yang harus eommamu kerjakan sayang. Malam ini tidur sama appa dulu ya” ujar Kyuhyun berusaha member pengertian kepada anaknya itu, Cho Hyukmin.
Hyukmin cemberut tahu kenyataan malam ini dia tidak bisa tidur bersama eommanya. Kyuhyun hanya tersenyum miris dan menggendong Hyukmin.
“ayo kita nonton naruto lagi~”
Kyuhyun berjalan ke depan TV dan duduk dengan Hyukmin disampingnya.
‘mianhaeyo. Bukan maksudku menyakitimu. Aku kira selama ini kau sudah mengerti hubunganku dengan dia’ batin Kyuhyun.
-Hyeri Prov-
“aaiishh.. Tidak bisakah seminggu saja dia tidak bermain bersama yeojaitu!? Dia kira aku tidak tahu apa? Let’s see Cho Kyuhyun. I can do it, too”
urin gyumodo choego
seugeildo choego
mwodeunji choegoga animyeon andwae
syupeojinieoneun wollae maen jaman ppajin ireumhamyeo himsen dori syupeomaen
kurogoh telp genggam-ku yang berbunyi itu dari Arabella Ramsay pink-ku dan membaca layar touchscreen tersebut.
From: dongdong
Ne, aku sedang di dorm. Ada apa? Jika ingin main kesini langsung ke lantai 12 saja. Dibawah kosong, mereka pergi entah kemana.
Aku tersenyum kecil membaca pesan tersebut.
Dongdong? His nickname from me. I can’t call him Donghae because…yeah, I have some accident (?) with him in the past. You know, like ex-boyfriend maybe. Or I should call ‘ex-fiancee’?
Sudahlah, jika kupikirkan lagi aku pasti akan semakin gila dan membuat kenangan yang sudah terkubur itu bangkit kembali. Membayangkannya saja aku sudah tidak sanggup.
Aku melajukan mobil putihku pelan kearah basement, melewati beberapa ELF yang masih setia menunggu entah kedatangan siapa, maksudku, dari semua member Super Junior. Aku membuka kaca mobilku sedikit dan tersenyum kearah gadis-gadis itu.
“kalian ada yang mau menitipkan sesuatu? Aku mau mampir sebentar diatas” ujarku ramah menyapa mereka dan tidak lupa tersenyum lebar. Jika tidak ada mereka, mungkin aku sudah mati dibash oleh ELF luar yang kurasa sangat ganas. Untung mereka merahasiakan pernikahanku dengan Kyuhyun.
“bisakah eonni menyuruh oppadeul memberi tanda tangan di album ini?” gadis kecil dengan dress biru langit dan cardigan putih menyodorkanku sebuah 5jib dengan cover Siwon. Omona, gadis sekecil dia malah mendapatkan cover nista ini? Aku memutuskan keluar dari mobilku dan bertanya kepada gadis kecil itu.
“gadis cantik, kenapa kau memilih cover Siwon oppa?”
“aku sebenarnya tidak mau eonni, tapi saat aku ke toko kaset yang lain sudah habis dan tersisa cover Siwon oppa. Tapi tidak apa-apa kok, yang penting aku sudah berusaha mewujudkan mimpi Leeteuk oppa” gadis kecil itu tersenyum riang.
“bagaimana kalau aku akan memberimu album baru dengan tanda tangan 10 member Suju tetapi milikmu ini untukku, bagaimana?” tawarku. Aku tidak ingin gadis kecil yang entah berapa umurnya ini ternodai karena setiap saat melihat Siwon yang argh, terlalu membangkitkan nafsu wanita.
“jinjja?” mata gadis itu membulat.
“ne, namamu siapa? Nanti albumnya akan aku titipkan dengan satpam itu ya, kau tinggal menyebutkan namamu, jadi kamu bebas mau mengambilnya kapan. Kamu suka dengan siapa?”
“Lee Hara. Aku suka sama Kyuhyun oppa, tapi eonni jangan marah ya” gadis itu menundukkan kepalanya terlihat takut kepadaku. Aku hanya tertawa dan mengacak rambutnya.
“gwenchanayo. Yang lain mau nitip apa?” ujarku memandang gadis-gadis yang sepertinya sudah SMA itu.
“tidak eonni, kami hanya ingin menunggu para member Suju yang tadi keluar dan mengucapkan selamat malam” ujar salah satu dari mereka.
“baiklah, aku pamit dulu ya. Annyeong”
“annyeong eonni” teriak mereka bersamaan dan akupun memasuki mobilku, menaruh 5jib itu ditasku bersama dengan telp genggam ku yang kukeluarkan tadi, dan melajukan mobilku ke basement memarkirkannya ditempat dekat lift.
***
Aku memasuki dorm lantai 12 yang sepi ditinggalkan penghuninya itu. Kubuka kamar Donghae dan melihat dia sedang menyandarkan kepalanya dikepala ranjangnya sambil memainkan laptop yang bertengger dipahanya.
“sudah kubilang berapa kali, tidak baik menaruh laptop dipahamu tuan Lee”
Dia mendongakkan kepalanya dari laptop dan memandangiku dengan mata teduhnya. Oh God. Jangan sampai aku kehilangan kesadaranku disaat aku hanya berdua seperti ini bersamanya.
“baiklah nyonya CHO” aku tersenyum miris mendengar kata Cho yang ditekankannya dan ditinggikannya entah berapa oktaf.
Dia menutup laptop applenya dan menaruhnya di meja yang sudah agak penuh dengan tumpukan buku tersebut.
“ada urusan apa seorang istri Cho Kyuhyun datang malam-malam kesini?” sindirnya lagi.
“aku sedang tidak ingin mendengar namanya Lee Donghae sayang. Jadi tolong jangan sebut namanya”
Aku melemparkan tasku tepat di kasurnya dan mulai membongkar isi tasku, mengeluarkan berbagai macam pembersih make-up dan semacamnya. Dan tololnya aku lupa membawa piyamaku.
Aku mengambil telp genggam-ku dan mengirim sms kepada Hyori, bertanya apakah dia punya simpanan piyama atau tidak di dorm. Dan balasannya singkat, tidak.
aku melirik sejenak kearah Donghae yang ternyata sejak daritadi memperhatikanku mengeluarkan perlengkapan perangku sebelum tidur.
“dong, punya piyama gak? Yang kecil. Aku lupa membawanya.” Jelasku. Tidak lucu kalau semalaman aku berkutat dengan oversized check smock dress ini.
“kau ingin menginap disini? Sepertinya aku masih menyimpan piyamamu yang dulu. Semoga masih cukup, lagipula badanmu tidak terlihat gemukan” ujarnya sambil berjalan menuju walking clothes-nya.
“hmmm. Aku akan membersihkan mukaku sebentar”
Kembalinya aku dari kamar mandi, sebuah piyama sudah terlipat manis dikasurnya. Warna biru langit dengan gambar snoopy. Langsung saja kuambil dan mengganti oversized check smock dress-ku dengan piyama tersebut. Tentu saja di kamar mandi. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk menimpaku. Tidak lucu kan aku sedang ganti baju dan dipergoki member Suju lainnya, di kamar Hae lagi. Otak mereka kan sama rata mesumnya.
Setelah mengganti bajuku, disaat yang bersamaan Hae memasuki kamar dengan dua cangkir entah itu apa ditangannya.
“minumlah. Coklat hangat” ujarnya sambil menyodorkan satu cangkir kepadaku.
Aku meneguknya pelan dan duduk dipinggir kasur putihnya. Setelah menghabiskan hampir separuh isi gelas tersebut, aku menaruhnya di meja tempat Hae menaruh laptopnya. Kemudian membaringkan tubuhku yang rasanya tambah remuk akibat amarahku kepada Kyuhyun tadi. Aku memejamkan mataku sambil merasakan Hae yang juga berbaring disampingku. Biarlah, toh yang lain tidak melihat.
“mereka hanya bersahabat. Jangan diambil hati” ujar Hae membuka pembicaraan. Oh God, bagaimana dia bisa tahu apa yang menjadi masalahku sekarang? Jangan bilang dia masih bisa membaca pikiranku. Buang saja aku ke jurang.
-Hyeri prov end-
***
Kyuhyun yang sedang menyiapkan susu untuk Hyukmin heran tiba-tiba Eunhyuk kakak iparnya itu datang ke rumahnya. Dan langsung menghampiri kyuhyun yang sedang berada di dapur itu,
Baru saja selangkah Kyuhyun ingin meninggalkan dapur dan mengajak Eunhyuk ke ruang tamu, langkahnya dihentikan lagi dengan nada dingin dari Eunhyuk, kakak iparnya.
Kyuhyun terdiam dan akhirnya menyerah,
“kalau sampai kudengar adikku ngambek dan kabur lagi seperti ini, akan kupotong kakimu agar tidak bertemu Victoria lagi. Kau tidak sadar sudah punya istri dan anak? Aku tahu itu bukan anak kandungmu, tapi itu keputusan kalian kan mengangkat Hyukmin menjadi anak kalian. Kau tidak kasihan melihat Hyukmin melihat Hyeri murka seperti tadi?
“ne, maafkan aku. Aku yang salah hyung. Aku hanya bersahabat dengan Victoria”
“iya aku tahu itu. Tapi pikirkan juga perasaan istrimu”
“ne hyung”
Kyuhyun-pun meninggalkan dapur dengan langkah gontai dan pikiran dipenuhi dengan rasa bersalah.
***
-Hyeri Prov-
“b, bagaimana kau bisa tahu?”
“haha, apa sih problem kalian berdua. Pasti tidak jauh-jauh dari seorang Victoria. Aku mengenal kalian sudah lama Hyesun-a”
Aku tersenyum dengan mata terpejam lagi, membalikkan tubuhku agar memunggunginya.
“kau tahu? Terkadang aku merindukan saat-saat seperti ini. Menghabiskan malam dengan bercerita kepadamu. Dan aku merindukan pelukan dan ciumanmu itu haha”
Ya Tuhan, apa maksud perkataanku tadi. Oh God, mulutku ini.
“tidak kusangka kau mengakuinya juga Kang Hyesun”
Kurasakan lengan kekarnya sudah berhasil meraup tubuhku dipelukannya. Tangannya melingkar manis di perutku. Napasnya kurasakan menderu ditelingaku, membuat tubuhku seperti dialiri listrik seketika.
“aku juga merindukanmu sayang” desahnya berbisik tepat di telingaku dan setelah itu bibirnya mendarat di pipiku. Dia membalik tubuhku hingga akhirnya aku berada tepat dibawahnya. Matanya yang teduh memandangku, semakin dekat, dan mendekat, hingga akhirnya bibirnya menyentuh bibirku.
Oh God, tolong aku. Ciumannya ini, seumur hidup tidak pernah bisa aku tolak. Deru napas beratnya terdengar hingga ke telingaku membuat tanganku refleks menekan kepalanya agar menciumiku lebih dalam. Ya Tuhan maafkan aku, aku rindu cumbuannya ini. Untuk sekali ini saja biarkan aku kembali merasakan bibir hangatnya ini. Kaki kami sudah tidak diam lagi, seperti saling menendang dan gesekan dari tubuh kekarnya itu membuat atasan piyamaku terangkat sedikit, membuat kulit perutku bersentuhan dengan kulitnya yang kaosnya bernasib sama dengan piyamaku.
Entah berapa lama aku hanyut dan terbuai dengan ciuman seorang Lee Donghae yang memabukkan hingga akhirnya aku sadar, aku punya Cho Kyuhyun, suamiku yang sedang menungguku di rumah dan membuatku mendorong tubuhnya menjauh dariku.
“maaf, aku tidak bisa” ujarku singkat dan mengambil cardigan sock brown dari tasku. Memakainya dan mencari kunci mobilku.
“setidaknya jika kau kacau seperti tadi lagi, aku bisa menemanimu Kang Hyesun” ujar Hae pelan, sepertinya masih mengendalikan nafsunya.
“thanks. But not for that kiss. Too deep and so dangerous to us”
Dia hanya terkekeh pelan dan akupun meninggalkan dorm itu, pulang menuju rumah tersayangku.
***
“jika kau tidak nyaman, segera pindah oke? Aku kira kau akan menginap bersama ikan mokpo itu dan mengenang masa lalu kalian” ujar Hyuk oppa. Aku hanya menanggapinya dengan tersenyum kecil.
“hampir. Sudahlah, kalian tidur saja. Aku tidak apa-apa. Setidaknya aku masih nyaman tidur di sofa ini, bukannya tidur di teras depan haha”
“besok akan kita bicarakan bersama dengan suamimu itu” ujar Hyuk oppa dan berlalu meninggalkanku sendirian di sofa depan TV malam ini. Biarlah, daripada aku harus menganggu tidur anak dan suamiku dengan menyuruh mereka membukakan pintu kamar yang sudah mereka kunci itu. Mungkin hukumanku ini.
Hehe,, gimana , gimana ?? puas kah dengan ceritanya ?
Comment yahh :D